Sabtu, 24 September 2011

~ Biografi Habib Umar Bin Hafidz ~

Al-Imam Al-’Arifbillah Al-Musnid Al-Hafizh Al-Mufassir Al-Habib Umar bin Muhammad bin Hafidh.  Beliau adalah al-Habib ‘Umar putera dari Muhammad putera dari Salim putera dari Hafiz putera dari Abd-Allah putera dari Abi Bakr putera dari‘Aidarous putera dari al-Hussain putera dari al-Shaikh Abi Bakr putera dari Salim putera dari ‘Abd-Allah putera dari ‘Abd-al-Rahman putera dari ‘Abd-Allah putera dari al-Shaikh ‘Abd-al-Rahman al-Saqqaf putera dari Muhammad Maula al-Daweela putera dari ‘Ali putera dari ‘Alawi putera dari al-Faqih al-Muqaddam Muhammad putera dari ‘Ali putera dari Muhammad Sahib al-Mirbat putera dari ‘Ali Khali‘ Qasam putera dari ‘Alawi putera dari Muhammad putera dari ‘Alawi putera dari ‘Ubaidallah putera dari al-Imam al-Muhajir to Allah Ahmad putera dari ‘Isa putera dari Muhammad putera dari ‘Ali al-‘Uraidi putera dari Ja’far al-Sadiq putera dari Muhammad al-Baqir putera dari ‘Ali Zain al-‘Abidin putera dari Hussain sang cucu laki-laki, putera dari pasangan ‘Ali putera dari Abu Talib dan Fatimah al-Zahra puteri dari Rasul Muhammad s.a.w. 
Beliau terlahir di Tarim, Hadramaut, salah satu kota tertua di Yaman yang menjadi sangat terkenal di seluruh dunia dengan berlimpahnya para ilmuwan dan para alim ulama yang dihasilkan kota ini selama berabad-abad. Beliau dibesarkan di dalam keluarga yang memiliki tradisi keilmuan Islam dan kejujuran moral dengan ayahnya yang adalah seorang pejuang martir yang terkenal, Sang Intelektual, Sang Da’i Besar, Muhammad bin Salim bin Hafiz bin Shaikh Abu Bakr bin Salim. Ayahnya adalah salah seorang ulama intelektual Islam yang mengabdikan hidup mereka demi penyebaran agama Islam dan pengajaran Hukum Suci serta aturan-aturan mulia dalam Islam. Beliau secara tragis diculik oleh kelompok komunis dan diperkirakan telah meninggal, semoga Allah mengampuni dosa-dosanya. Demikian pula kedua kakek beliau, al-Habib Salim bin Hafiz dan al-Habib Hafiz bin Abd-Allah yang merupakan para intelektual Islam yang sangat dihormati kaum ulama dan intelektual Muslim pada masanya. Allah seakan menyiapkan kondisi-kondisi yang sesuai bagi al-Habib ‘Umar dalam hal hubungannya dengan para intelektual muslim disekitarnya serta kemuliaan yang muncul dari keluarganya sendiri dan dari lingkungan serta masyarakat dimana ia dibesarkan.sejuknya-pandanganmu1
Beliau telah mampu menghafal Al Qur’an pada usia yang sangat muda dan ia juga menghafal berbagai teks inti dalam fiqh, hadith, Bahasa Arab dan berbagai ilmu-ilmu keagamaan yang membuatnya termasuk dalam lingkaran keilmuan yang dipegang teguh oleh begitu banyaknya ulama-ulama tradisional seperti Muhammad bin ‘Alawi bin Shihab dan al-Shaikh Fadl Baa Fadl serta para ulama lain yang mengajar di Ribat, Tarim yang terkenal itu. Maka beliau pun mempelajari berbagai ilmu termasuk ilmu-ilmu spiritual keagamaan dari ayahnya yang meninggal syahid, al-Habib Muhammad bin Salim, yang darinya didapatkan cinta dan perhatiannya yang mendalam pada da’wah dan bimbingan atau tuntunan keagamaan dengan cara Allah s.w.t. Ayahnya begitu memperhatikan sang ‘Umar kecil yang selalu berada di sisi ayahnya di dalam lingkaran ilmu dan dhikr.
Namun secara tragis, ketika al-Habib ‘Umar sedang menemani ayahnya untuk sholat Jum‘ah, ayahnya diculik oleh golongan komunis, dan sang ‘Umar kecil sendirian pulang ke rumahnya dengan masih membawa syal milik ayahnya, dan sejak saat itu ayahnya tidak pernah terlihat lagi. Ini menyebabkan ‘Umar muda menganggap bahwa tanggung jawab untuk meneruskan pekerjaan yang dilakukan ayahnya dalam bidang Da‘wah sama seperti seakan-akan syal sang ayah menjadi bendera yang diberikan padanya di masa kecil sebelum beliau mati syahid. Sejak itu, dengan sang bendera dikibarkannya tinggi-tinggi, ia memulai, secara bersemangat, perjalanan penuh perjuangan, mengumpulkan orang-orang, membentuk Majelis-majelis dan da’wah. Perjuangan dan usahanya yang keras demi melanjutkan pekerjaan ayahnya mulai membuahkan hasil. Kelas-kelas mulai dibuka bagi anak muda maupun orang tua di mesjid-mesjid setempat dimana ditawarkan berbagai kesempatan untuk menghafal Al Qur’an dan untuk belajar ilmu-ilmu tradisional.
Ia sesungguhnya telah benar-benar memahami Kitab Suci sehingga ia telah diberikan sesuatu yang khusus dari Allah meskipun usianya masih muda. Namun hal ini mulai mengakibatkan kekhawatiran akan keselamatannya dan akhirnya diputuskan beliau dikirim ke kota al-Bayda’ yang terletak di tempat yang disebut Yaman Utara yang menjadikannya jauh dari jangkauan mereka yang ingin mencelakai sang sayyid muda.
Disana dimulai babak penting baru dalam perkembangan beliau. Masuk sekolah Ribat di al-Bayda’ ia mulai belajar ilmu-ilmu tradisional dibawah bimbingan ahli dari yang Mulia al-Habib Muhammad bin ‘Abd-Allah al-Haddar, semoga Allah mengampuninya, dan juga dibawah bimbingan ulama mazhab Shafi‘i al-Habib Zain bin Sumait, semoga Allah melindunginya. Janji beliau terpenuhi ketika akhirnya ia ditunjuk sebagai seorang guru tak lama sesudahnya. Ia juga terus melanjutkan perjuangannya yang melelahkan dalam bidang Da‘wah.
Kali ini tempatnya adalah al-Bayda’ dan kota-kota serta desa-desa disekitarnya. Tiada satu pun yang terlewat dalam usahanya untuk mengenalkan kembali cinta kasih Allah dan Rasul-Nya s.a.w pada hati mereka seluruhnya. Kelas-kelas dan majelis didirikan, pengajaran dimulai dan orang-orang dibimbing. Usaha beliau yang demikian gigih menyebabkannya kekurangan tidur dan istirahat mulai menunjukkan hasil yang besar bagi mereka tersentuh dengan ajarannya, terutama para pemuda yang sebelumnya telah terjerumus dalam kehidupan yang kosong dan dangkal, namun kini telah mengalami perubahan mendalam hingga mereka sadar bahwa hidup memiliki tujuan, mereka bangga dengan indentitas baru mereka sebagai orang Islam, mengenakan sorban/selendang Islam dan mulai memusatkan perhatian mereka untuk meraih sifat-sifat luhur dan mulia dari Sang Rasul Pesuruh Allah s.a.w.
Sejak saat itu, sekelompok besar orang-orang yang telah dipengaruhi beliau mulai berkumpul mengelilingi beliau dan membantunya dalam perjuangan da‘wah maupun keteguhan beliau dalam mengajar di berbagai kota besar maupun kecil di Yaman Utara. Pada masa ini, beliau mulai mengunjungi banyak kota-kota maupun masyarakat diseluruh Yaman, mulai dari kota Ta’iz di utara, untuk belajar ilmu dari mufti Ta‘iz al-Habib Ibrahim bin Aqil bin Yahya yang mulai menunjukkan pada beliau perhatian dan cinta yang besar sebagaimana ia mendapatkan perlakuan yang sama dari Shaikh al-Habib Muhammad al-Haddar sehingga ia memberikan puterinya untuk dinikahi setelah menyaksikan bahwa dalam diri beliau terdapat sifat-sifat kejujuran dan kepintaran yang agung.
Tak lama setelah itu, beliau melakukan perjalanan melelahkan demi melakukan ibadah Haji di Mekkah dan untuk mengunjungi makam Rasul s.a.w di Madinah. Dalam perjalanannya ke Hijaz, beliau diberkahi kesempatan untuk mempelajari beberapa kitab dari para ulama terkenal disana, terutama dari al-Habib ‘Abdul Qadir bin Ahmad al-Saqqaf yang menyaksikan bahwa di dalam diri ‘Umar muda, terdapat semangat pemuda yang penuh cinta kepada Allah dan Rasul-Nya s.a.w dan sungguh-sungguh tenggelam dalam penyebaran ilmu dan keadilan terhadap sesama umat manusia sehingga beliau dicintai al-Habib Abdul Qadir salah seorang guru besarnya. Begitu pula beliau diberkahi untuk menerima ilmu dan bimbingan dari kedua pilar keadilan di Hijaz, yakni al-Habib Ahmed Mashur al-Haddad dan al-Habib ‘Attas al-Habashi.
Sejak itulah nama al-Habib Umar bin Hafiz mulai tersebar luas terutama dikarenakan kegigihan usaha beliau dalam menyerukan agama Islam dan memperbaharui ajaran-ajaran awal yang tradisional. Namun kepopuleran dan ketenaran yang besar ini tidak sedikitpun mengurangi usaha pengajaran beliau, bahkan sebaliknya, ini menjadikannya mendapatkan sumber tambahan dimana tujuan-tujuan mulia lainnya dapat dipertahankan. Tiada waktu yang terbuang sia-sia, setiap saat dipenuhi dengan mengingat Allah dalam berbagai manifestasinya, dan dalam berbagai situasi dan lokasi yang berbeda. Perhatiannya yang mendalam terhadap membangun keimanan terutama pada mereka yang berada didekatnya, telah menjadi salah satu dari perilaku beliau yang paling terlihat jelas sehingga membuat nama beliau tersebar luas bahkan hingga sampai ke Dunia Baru.
Negara Oman akan menjadi fase berikutnya dalam pergerakan menuju pembaharuan abad ke-15. Setelah menyambut baik undangan dari sekelompok Muslim yang memiliki hasrat dan keinginan menggebu untuk menerima manfaat dari ajarannya, beliau meninggalkan tanah kelahirannya dan tidak kembali hingga beberapa tahun kemudian. Bibit-bibit pengajaran dan kemuliaan juga ditanamkan di kota Shihr di Yaman timur, kota pertama yang disinggahinya ketika kembali ke Hadramaut, Yaman. Disana ajaran-ajaran beliau mulai tertanam dan diabadikan dengan pembangunan Ribat al-Mustafa. Ini merupakan titik balik utama dan dapat memberi tanda lebih dari satu jalan, dalam hal melengkapi aspek teoritis dari usaha ini dan menciptakan bukti-bukti kongkrit yang dapat mewakili pengajaran-pengajaran di masa depan.
Kepulangannya ke Tarim menjadi tanda sebuah perubahan mendasar dari tahun-tahun yang ia habiskan untuk belajar, mengajar, membangun mental agamis orang-orang disekelilingnya, menyebarkan seruan dan menyerukan yang benar serta melarang yang salah. Dar-al-Mustafa menjadi hadiah beliau bagi dunia, dan di pesantren itu pulalah dunia diserukan. Dalam waktu yang dapat dikatakan demikian singkat, penduduk Tarim akan menyaksikan berkumpulnya pada murid dari berbagai daerah yang jauh bersatu di satu kota yang hampir terlupakan ketika masih dikuasai para pembangkang komunis. Murid-murid dari Indonesia, Malaysia, Singapura, Kepulauan Comoro, Tanzania, Kenya, Mesir, Inggris, Pakistan, Amerika Serikat dan Kanada, juga negara-negara Arab lain dan negara bagian di Arab akan diawasi secara langsung oleh Habib Umar. Mereka ini akan menjadi perwakilan dan penerus dari apa yang kini telah menjadi perjuangan asli demi memperbaharui ajaran Islam tradisional di abad ke-15 setelah hari kebangkitan. Berdirinya berbagai institusi Islami serupa di Yaman dan di negara-negara lain dibawah manajemen al-Habib Umar akan menjadi sebuah tonggak utama dalam penyebaran Ilmu dan perilaku mulia serta menyediakan kesempatan bagi orang-orang awam yang kesempatan tersebut dahulunya telah dirampas dari mereka.
Habib ‘Umar kini tinggal di Tarim, Yaman dimana beliau mengawasi perkembangan di Dar al-Mustafa dan berbagai sekolah lain yang telah dibangun dibawah manajemen beliau. Beliau masih memegang peran aktif dalam penyebaran agama Islam, sedemikian aktifnya sehingga beliau meluangkan hampir sepanjang tahunnya mengunjungi berbagai negara di seluruh dunia demi melakukan kegiatan-kegiatan mulianya.
Sumber: 


http://hotarticle.org/al-habib-umar-bin-hafiz/

~ LemBarAn hidUp WaNita ~






Mampukah aku menjadi seperti Siti Khadijah?
Agung cintanya pada Allah dan Rasulullah
Hartanya diperjuangkan ke jalan fisabilillah
Penawar hati kekasih Allah
Susah dan senang rela bersama...


Dapatkah ku didik jiwa seperti Siti Aishah?
Isteri Rasulullah yang bijak
Pendorong kesusahan dan penderitaan
Tiada sukar untuk dilaksanakan...


Mengalir air mataku
Melihat pegorbanan puteri solehah Siti Fatimah


Akur dalam setiap perintah
Taat dengan abuyanya, yang sentiasa berjuang
Tiada memiliki harta dunia
Layaklah dia sebagai wanita penghulu syurga...


Ketika aku marah
Inginku intip serpihan sabar
Dari catatan hidup Siti Sarah....


Moga tabah jiwaku
Setabah umi Nabi Ismail
Mengendong bayinya yang masih merah
Mencari air penghilang dahaga


Di terik padang pasir merak
Ditinggalkan suami akur tanpa bantah
Pengharapannya hanya pada Allah
Itulah wanita Siti Hajar....


Mampukah aku menjadi wanita solehah?
Mati dalam keunggulan iman
Bersinar indah, harum tersebar
Bagai wanginya pusara Masyitah....

~ Risalah Buat Wanita ~









Untuk mu Wanita....


Sesungguhnya kejadimu terlalu unik , tercipta dari tulang rusuk Adam yang bengkok


menghiasi taman-taman yang indah lantas menjadi perhatian sang kumbang.


Bentenglah dirimu dengan perasaan malu yang bertunjangkan keimanan & keindahan taqwa kepada Allah


Hiasailah wajah mu dengan titisan wudhuk ...


Ingatlah bahawa ciri-ciri seorang solehah ialah ia tidak melihat kepada lelaki & lelaki tidak melihat kepadanya.


sesuatu yang tertutup itu lebih berharga jika dibandingkan dengan sesuatu yang terdedah.....


umpama sebutir permata yang diletakkan dalam satu bekas yang tertutup sudah pastinya keinginan untuk melihat permata yang tersembunyi itu melebihi daripada yang terdedah,


Wanita solehah yang taat & patuh pada Al-Khaliq dalam melayari liku-liku kehidupannya adalah harapan setiap insan yang bernama Adam...


Namun.....ianya memerlukan pengorbanan & mujahadah yang tinggi kerana ianya bercanggah dengan nafsu serakah yang bersarang dalam dirimu lebih-lebih lagi title gadis yang kau miliki sudah pasti darah mudamu mencabar rasa keimanan yang ada .......


sesiapa yang inginkan kebaikan maka Allah akan memudahkan baginya jalan-jalan kearah itu , yang penting engkau mempunyai azam, usaha & istiqomah.........


Akuilah hakikat dirimu menjadi fitnah kepada kebanyakan lelaki.... seandainya pakaian malumu kau tanggalkan dari tubuhmu maka sudah tiada lagi perisai yang dapat membentengimu....


Sesungguhnya nabi ada mengatakan tentang bahaya dirimu


" Tidak ada suatu fitnah yang lebih besar yang bermaharajalela selepas wafatku terhadap kaum lelaki selain fitnah yang berpunca daripada wanita "


berpandukan lah pada Al-Quran & Sunnah untuk setiap langkah & tindakanmu


jangan biarkan orang lain mengeksploitasikan dirimu untuk kepentingan tertentu...


Sesungguhnya  Allah telah mengangkat martabatmu sebaris dengan kaum Adam. kau harapan ummah dalam melahirkan para mujahid & mujahidah yang bisa mengongcangkan dunia dengan sentuhan lembut tangan mu.... 

~ Fatimah Az-Zahra' ~

Sebaik-baiknya perhiasan, Wanita Solihah
Suatu hari Rasulullah Saw menyempatkan diri berkunjung ke rumahFatimah Az Zahra. Setiba di kediaman putri kesayangannya itu, Rasulullah SAW berucap salam lalu masuk. Ketika itu beliau mendapati Fatimah tengah menangis sambil menggiling Syaiir (sejenis Gandum) dengan penggilingan tangan dari batu. Seketika itu Rasul bertanya kepada putrinya. “Duhai Fatimah, apa gerangan yang membuat engkau menangis ? Semoga Allah tidak menyebabkan matamu berderai.” Fatimah menjawab, “Wahai Rasulullah, penggilingan dan urusan rumah tangga inilah yang menyebabkanku menangis.”

Kemudian duduklah Rasulullah Saw di sisi Fatimah. Lalu Fatimah melanjutkan. “Duhai Ayahanda, sudikah kiranya Ayah meminta kepada Ali, suamiku untuk mencarikan seorang jariyah (budak perempuan) untuk membantuku menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan rumah?”

Maka bangkitlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Dengan tangannya beliau mengambil sejumput gandum, lalu diletakkannya tangan beliau di penggilingan seraya membaca “Bismillah.” Ajaib, dengan seizin Allah SWT penggilingan tersebut berputar sendiri. Sementara penggilingan itu berputar, Rasulullah bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa, sehingga habislah gandum itu tergiling.. “Berhentilah berputar dengan izin Allah SWT.” Maka penggilingan itu pun berhenti berputar. 

Lalu dengan izin Allah pula penggilingan itu berkata dengan bahasa manusia, ”Ya Rasulullah, demi Allah yang telah menjadikan tuan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya. Seandainya tuan menyuruh hamba menggiling gandum dari timur hingga ke barat pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT, “Hai orang yang beriman, peliharalah dirimu, keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, penjaganya malaikat yang kasar lagi keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan-Nya. Maka hamba takut, wahai Rasulullah, jika kelak hamba menjadi batu di neraka.” Lalu bersabdalah Rasulullah SAW, ”Bergembiralah, karena engkau adalah salah satu Mahligai Fatimah Az Zahra di dalam surga.” Maka bergembiralah penggilingan batu itu.

Lalu Rasulullah bersabda: ”Jika Allah menghendaki, niscaya penggilingan itu akan berputar dengan sendirinya untukmu. Tapi Allah menghendaki dituliskannya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskannya beberapa kesalahanmu. Dan diangkatnya beberapa derajat untukmu. Bila seorang wanita menggiling gandum untuk suami dan anaknya, Allah akan menuliskan baginya setiap butir gandum yang digilingkannya satu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.“

Kemudian Rasulullah meneruskan nasehatnya, ”Wahai Fatimah, wanita yang berkeringat ketika wanita itu menggiling gandum untuk suami dan anaknya, Allah akan menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh parit. Wanita yang meminyaki dan menyisiri rambut anaknya, serta mencuci pakaian mereka, Allah akan mencatat pahalanya seperti memberi makan seribu orang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang telanjang. Sedangkan wanita yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya, Allah akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautsar di hari kiamat.”

Rasulullah SAW masih meneruskan nasehatnya, ”Wahai Fatimah, yang lebih utama dari semua itu adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jika suamimu tidak ridha, aku tidak akan mendoakanmu. Tidakkah engkau ketahui, ridha suami adalah ridha Allah SWT, dan kemarahannya adalah kemarahan Allah SWT?”

“Apabila seorang wanita mengandung janin, maka beristighfarlah para malaikat. Dan Allah mencatat tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit karena akan melahirkan, Allah akan mencatatkan pahala baginya seperti pahala orang-orang yang berjihad. Apabila ia melahirkan, keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaan saat ibunya melahirkannya. Apabila ia meninggal dalam melahirkan, ia meninggalkan dunia ini tanpa dosa sedikit pun. Kelak ia akan mendapati kuburnya tersebut sebagai taman-taman surga. Dan Allah mengaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah. Dan beristighfarlah seribu malaikat untuknya di hari kiamat.”

”Wahai Fatimah, wanita yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta dengan niat yang benar, Allah SWT akan menghapuskan dosa-dosanya. Dan akan mengenakan seperangkat pakaian hijau, dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut ditubuhnya, seribu kebaikan (setiap helai seribu kebaikan). Wanita yang tersenyum di hadapan suaminya, Allah memandangnya dengan pandangan Rahmat.”

”Wahai Fatimah, bagi wanita yang menghamparkan alas untuk berbaring atau menata rumah dengan baik untuk suami dan anaknya, maka berserulah para malaikat untuknya: ‘Teruskanlah amalmu, maka Allah telah mengampunimu dari dosa yang lalu maupun yang akan datang”

”Wahai Fatimah, wanita yang mengoleskan minyak pada rambut dan jenggot suaminya, serta rela memotong kumis dan menggunting kuku suaminya, Allah akan memberinya minuman dari sungai-sungai surga. Dan kuburnya akan menjadi taman di surga. Dan Allah akan menyelamatkannya dari api neraka, serta selamat dari titian Shirotul Mustaqim.” 

Dari Abdullah bin Amr Al Ash ra, Rasulullah SAW bersabda: “Dunia adalah suatu perhiasan, dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita yang shalihah.”(HR. Muslim)

~ Hukum Wanita Memakai Purdah! ~



Hukum Wanita Memakai Purdah!


DIkirim oleh mohd masri di April 29, 2007


Oleh
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani


Pertanyaan.
Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani ditanya : “Bagaimana hukum wanita menutup muka (purdah) ?”


Jawapan.
Kami tidak mengetahui ada seorangpun daripada sahabat yang mewajibkan hal itu. Tetapi lebih utama dan lebih mulia bagi wanita untuk menutup wajah. Adapun mewajibkan sesuatu wajib berdasarkan hukum yang jelas di dalam syari’at. Tidak boleh mewajibkan sesuatu yang tidak diwajibkan Allah.


Oleh kerana itu saya telah membuat satu bab khusus di dalam kitab ‘Hijabul Mar’aatul Muslimah’, untuk membantah orang yang menganggap bahawa menutup wajah wanita adalah bid’ah. Saya telah jelaskan bahawa hal ini (menutup wajah) adalah lebih utama bagi wanita.


Hadis Ibnu Abbas menjelaskan bahawa wajah dan kedua telapak tangan bukan termasuk aurat, sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Abi Syaibah di dalam ‘Al-Mushannaf’.


Pendapat kami adalah bahawa hal ini bukanlah hal yang baru. Para ulama dari kalangan ‘As Salafus Shalih’ dan para ahli tafsir seperti Ibnu Jarir Ath-Thabari dan lain-lain mengatakan bahwa wajah bukan termasuk aurat tetapi menutupnya lebih utama.


Sebahagian daripada mereka berdalil tentang wajibnya menutup wajah bagi wanita dengan kaedah.


“Ertinya : Mencegah kerosakan didahulukan daripada mengambil kemanfaatan”


Tanggapan saya.
Memang kaeidah ini bukan bid’ah tetapi sesuatu yang berdasarkan syari’at. Sedangkan orang yang pertama menerima syari’at adalah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Kemudian orang-orang yang menerima syari’at ini daripada beliau adalah para shahabat. Para Shahabat tentu sudah memahami kaedah ini, walaupun mereka belum menyusunnya dengan tingkatan ilmu ushul feqh seperti di atas.


Telah kami sebutkan dalam kitab ‘Hijaab Al-Mar’aatul Muslimah’ kisah seorang wanita ‘Khats’amiyyah’ yang dipandang oleh Fadhl bin ‘Abbas ketika Fadhl sedang dibonceng oleh Nabi Shallallahu ‘laihi wa sallam, dan wanita itupun melihat
Fadhl. Diaa adalah seorang yang tampan dan wanita itupun seorang yang cantik. Kecantikan wanita ini tidak mungkin boleh diketahui jika wanita itu menutup wajahnya dan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika itu memalingkan
wajah Fadhl ke arah lain. Yang demikian ini menunjukkan bahawa wanita tadi membuka wajahnya.


Sebahagian mereka mengatakan bahawa wanita tadi di dalam keadaan berihram, sehingga boleh baginya membuka wajah sedangkan tidak ada tanda-tanda sedikitpun bahawa wanita tadi sedang berihram. Dan saya telah mentarjih (menguatkan) dalam kitab tersebut bahawa wanita itu berada dalam keadaan setelah melempar jamrah, iaitu setelah ‘tahallul’ awal.


Dan seandainya benar wanita tadi memang benar sedang berihram, mengapa Rasulullah tidak menerapkan kaedah di atas, iaitu kaedah mencegah kerosakan .?!


Kemudian kami katakan bahawa pandangan seorang lelaki terhadap wajah wanita, tidak ada bezanya dengan pandangan seorang wanita terhadap wajah lelaki dari segi syari’at dan dari segi tabi’at manusia.


Oleh sebab itu Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.


“Ertinya : Katakanlah kepada orang lelaki yang beriman. ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya” [An-Nuur : 30]


Maksudnya daripada (memandang) wanita.


Dan Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.


“Ertinya : Dan katakanlah kepada wanita yang beriman. ‘Hendaklah mereka menahan pandangannya” [An-Nuur : 31]


Maksudnya iaitu jangan memandang seorang lelaki.


Kedua ayat diatas mengandungi hukum yang sama. Ayat pertama memerintahkan menundukkan pandangan dari wajah wanita dan ayat kedua memerintahkan menundukkan pandangan dari wajah lelaki.


Sebagaimana kita tahu pada ayat kedua tidak memerintahkan seorang lelaki untuk menutup (wajahnya). Demikian pula ayat pertama tidak memerintahkan seorang wanita untuk menutup wajah.


Kedua ayat di atas secara jelas menyatakan bahawa di zaman Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam ada sesuatu yang biasa terbuka dan boleh dilihat iaitu wajah. Maka Allah, Si Pembuat syari’at dan Yang Maha Bijaksana memerintahkan kepada kedua jenis menusia (lelaki dan perempuan)untuk menundukkan pandangan masing-masing.


Adapun hadis.


“Ertinya : Wanita adalah aurat”


Tidak berlaku secara mutlak. Kerana tidak mungkin seseorang boleh menampakkan
auratnya di dalam solat.[1]


Yang berpendapat bahawa wajah wanita itu aurat adalah minoriti ulama. Sedangkan yang berpendapat bahawa wajah bukan aurat adalah maajoriti ulama (Jumhur).


Hadits diatas, yang berbunyi.


“Ertinya : Wanita adalah aurat, jika dia keluar maka syaithan memperindahkannya”


Tidak boleh diartikan secara mutlak. Ini kerana ada kaedah yang berbunyi :


“Dalil umum yang mengandungi banyak cabang hukum, dimana cabang-cabang hukum itu tidak boleh diamalkan berdasarkan dalil umum tersebut, maka kita tidak boleh berhujah dengan dalil umum tersebut untuk menentukan cabang-cabang hukum tadi”.


Misalnya : Orang-orang yang menganggap bahawa ‘bid’ah-bid’ah’ itu baik adalah berdasarkan dalil yang sifatnya umum. Contoh : Di negeri-negeri Islam seperti Mesir, Syria, Jordan dan lain-lain…. ramai orang yang membaca shalawat
ketika memulai adzan. Mereka melakukan ini berdasarkan dalil yang sangat umum iaitu firman Allah.


“Ertinya : Wahai orang-orang yang beriman bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya” [Al-Ahzaab : 56]


Dan dalil-dalil lain yang menjelaskan keutamaan shalawat kepada Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang merupakan dalil-dalil umum (yang tidak boleh dijadikan hujjah dalam adzan yang memakai shalawat, karena ia memerlukan dalil khusus, wallahu a’lam, -pent-).


Mewajibkan wanita menutup wajah. Berdasarkan hadits : “Wanita adalah aurat”, adalah sama dengan keadaan di atas. Ini kerana wanita (Shahabiyah) ketika melaksanakan solat mereka umumnya membuka wajah. Demikian pula ketika mereka pulang dari masjid, sebahagian mereka menutupi wajah, dan sebahagian yang lain masih membuka wajah.


Oleh yang demikian hadits diatas (wanita adalah aurat), tidak termasuk wajah dan telapak tangan. Prinsip ini tidak pernah bertentangan dengan praktik orang-orang salaf (para shahabat).


[Disalin dari kitab Majmu'ah Fatawa Al-Madina Al-Munawarah, edisi Indonesia
Fatwa-Fatwa AlBani, hal 150-154 Pustaka At-Tauhid]

~ TIPS MENGHAFAL QURAN SECARA PART TIME ~



1. mestilah dimulakan niat untuk menghafaz ayat-ayat al Quran itu kerana Allah. 


2. menggunakan naskhah al Quran yang sama setiap kali membaca, menghafaz, dan membuat rujukan (semakan bacaan). ini bertujuan mengelakkan kekeliruan tempat (kedudukan) ayat yang dihafaz. temoat ayat atau posisi memainkan peranan penting dan amat berpengaruh dalam memberi kesan kepada hafazan anda. 


3. gunakan naskhah al Quran mushaf Uthmani kerana kedudukan, sruktur, dan susunan ayat nya di atur dalam bentuk yang mudah untuk dihafaz, dirujuk, dan di ingati. 


4. ayat atau surah yang hendak di hafal hendaklah di lancarkan bacaanya terlebih dahulu. pastikan tajwidnya dengan betul. sebagai contoh hendak hafal surah ali-imran. mulakan dari muka surat yang pertama surah tersebut. lancarkan muka surat yang pertama itu dahulu. 


5. bacaan hendaklah diulang-ulang sehingga betul-betul lancar. pastikan tidak mula menghafaz ayat sebelum bacaan betul-betul lancar kerana ini akan menjadikan anda mudah lupa semula ayat tersebut dan mungkin juga mengakibatkan hafalan anada bercelaru. 


6. mulakan hafalan dari ayat ke ayat. pastikan hafazan mengikut langkah. hafaz dahulu ayat yang pertama sehingga hafaz (baca ayat pertama berulang-ulang kali sebagai satu cara menghafaz yang baik), barulah berpindah ke ayat yang kedua. kemudian hafaz ayat ke kedua , ulang balik dari ayat yang pertama. kemudian baru masuk ayat yang seterusnya. 


7. pastikan ada kawan atau ustaz yang dipercayai ilmu tajwidnya dan baik bacaannya untuk anda tasmi' (memperdengarkan atau semak) bacaan dan hafazan anda. 


8. amalkan membaca ayat-ayat yang telah anda hafaz dalam solat-solat yang anda lakukan. banyakkan solat sunat sebagai satu cara yang baik bagi melatih bacaan ayat-ayat yang telah dihafaz. ini bertujuan membiasakan ayat-ayat yang telah di hafaz ke dalam amalan harian anda. 


9. amalkan membaca ayat-ayat Quran yang telah anda hafaz di mana-mana sahaja sebagai zikir atau nyanyian hati atau mulut. contohnya, ketika menunggang motorsikal, ketika termenung, ketika hendak tidur, dan lain-lain yang di fikirkan baik. hal ini akan menambahkan lagi keupayaan anda untuk anda mengingati ayat-ayat hafazan tersebut. 


10. amalkan memakan manisan seperti kurma atau madu bagi tujuan menguatkan daya ingatan. 


11. jauhi amalan maksiat. jaga bicara lidah, jaga kewajipan dan adab sebagai muslim. 


12. tanamkan semangat yang kuat untuk menghafaz bukan sekadar hangat-hangat tahi ayam. cuba hafaz sebanyak mungkin. InsyaALLAH sehingga hafiz. walaupun memakan masa yang lama. 


13. banyakkan memohon doa kepada ALLAH supaya di permudahkan hati dan minda untuk menerima al Quran. 


14. pilih waktu yang sesuai untuk menghafaz. sebagai contoh, waktu selepas solat fardhu. utamakn SEBELUM WAKTU SUBUH or SELEPAS SUBUH kerana waktu ini tenang dan damai. pastikan waktu yang anda gunakan untuk menghafaz adalah istiqamah. 


15. tidak perlu menghafaz secara terburu-buru. biar sedikit-sedikit, asalkan istiqamah dan berkesan. 


"SESUNGGUHNYA AL QURAN ITU MUDAH UNTUK DIPELAJARI" 

(al-Qamar: 17,22,32,40)

~ Akhlak Nabi MUHAMMAD SALLALLAHU 'ALAIHIWASSALAM ~






Alhamdulillah...,segala puji bagi Mu Tuhan semesta Alam...,Engkau yang menghidupkan dan mematikan,,, serta penghulu hari pembalasan.


Assalamualaikum warahmatullah wabarakatuh wamaghfiratuh waridhwanuh.^_^.


sebelum mula citernih saya nak promote satu benda,,,bagi sapa2 yang mahabbah rasulullah saw,,,dan pencinta ilmu boleh melayari blog ini untuk mengetahui jadual pengajian sekitar kedah dan juga jadual2 berkenaan lawatan oleh para habaib ke kedah di...(http://ummahberselawat.blogspot.com/)..atau search di FB yang bernama "Sekretariat Ummah berselawat"




Alhamdulillah malam nih terasa nak wat note ttg akhlak Rasulullah saw.,,,.,mungkin ramai dah tahu ttg spa sebenarnya Rasulullah saw...,,,.tapi saya hnya nak berkongsi sedikit ilmu yg ada ini sebagai flash back apa yang kita mungkin dah belajar dan tahu cuma ingat2 lupa.^_^


saya tak layak nak tulis mcm nih,,tapi sekadar perkongsian,,,.ada silap minx teguran,,,,tapi kalo ada silap tulis tuh paham2 lah ya.^_^


Bismillah ....,


-bermula akhlak yang buruk itu merosakkan akhirat....


-datang seorang sahabat nabi saw..., bernama Sa'ad bertanya kepada A'isyah ra. :"Wahai Amirul Mukminin,beritahu akan aku akhlak Nabi saw. A'isyah ra. bertanya kembali:"tidak kah kamu membaca Al-quran"?.jawab Sa'Ad:"ya,saya membacanya" Kata A'isyah ra.:"di sana (al-quran) ada akhlak nabi saw...(mksudnya nak tahu lebih lanjut ttg akhlak Nabi saw.kajilah isi kandungan Al-quran.^^).


-yang mendidik nabi saw itu dgan akhlak Mulia ialah Allah s.w.t...


-kata Imam ghazali:"ketahui oleh mu bahawa Nabi saw.,,. itu suka merendah diri dan banyak berdoa supaya Nabi saw..., sentiasa dihiasi dengan adab yang baik...,

 (Masya-Allah  nabi saw..,, yang sudah terkenal sebagai seorang yang berakhlak mulia itu pun masih berdoa dgan banyaknya supaya Beliau diberikan lagi adab yang baik..,,kita bagaimana plk?)


-Ketika DI zaman Baginda saw.,,.Baginda saw dan para Sahabt pergi bermusafir lalu berhenti di suatu tempat untuk beristirehat dan makan,,,..

mereka(sahabat) semuanya mengambil bahagian masing untuk saling membantu dalm perhentian tersebut,,,..

seorang demi seorang menawarkan diri untuk menyembelih,,,..untuk memotong daging,untuk membasuh daging dan berbagai lagi,..,

lalu nabi saw. yang turut berada disitu mengangkat tangannya seraya memperlawa dirinya untuk mencari kayu api sebagai bahan Api untuk di masak akan daging tersebut ..,.(lagi satu akhlak nabi saw yang mmg indah....

seorang pemimpin yang tawadduk,,,,tidak mengerah orang lain berbuat kerja,,,,bahkan menawar diri untuk melakukan kerja,,,,kita sebagai pemegang jawatan tggi dan mempunyai org bawahan adakah kita mencontohi beliau?)


-dan lain contohnya Baginda saw..., merendah diri..di satu ketika di padang Arafah,.,,

Beliau saw..., menaiki tunggangan,,.,di satu kawasan beliau mendapati ramai orang yang berjalan kaki ketika di padang Arafah,,.,lalu nabi saw..., menuruni tunggangannya dan berjalan kaki bersama2 orang yang berjalan kaki,,,,(tawadduk nabi saw..,. 

ini mmg jelas ramai yang sukar nak ikut,,contohnya orang yang berjawatan atau berpangkat tggi dan mempunyai org bawahan amat sukar untuk bersekedudukan(bergaul) dgan org bawahan dan juga sombong dalam berjalannya.)


-diantara lainnya Akhlak nabi saw..,. beliau juga tidak memberati Isterinya dalam hal rumah tangga...,,

beliau membantu isterinya dalam urusan rumah tangga seperti menyapu sampah,,.,menjahit baju dan sepatu,,,,dan berbagai lagi.^^


-diantara lainnya doa nabi saw. :"Ya Allah,,,.,hiasilah akhlak aku seperti tubuh badan aku yang cantik.


-dan doa lainnya:"Baikkan zahir ku dgan ibadat zahir dan  baikkan batinku dgan ibadat batin.(rasanya jelas ibadat zahir dan batin?tak jelas tnya ek.bukan saya yang layak menjawap soalan itu,tapi tnyalah rakan2 lain yang mengetahuinya.^_^)


-pada saat perang Uhud sebagaimana kalian sudah tahu,umat Islam ditewaskan,disebabkan askar memanah turun dari bukit tempat mereka berlindung,nabi saw. 

seorang diri diatas itu tidak turun,dan pada ketika itu puak kafir datang lalu mengambil alih bukit itu dan ketka itu nabi saw. 

tercedera di dahi dan tertembus besi pada gigi baginda saw.,pada ketika itu datang seorang sahabat dan berkata:Bagaimana kum ini nak selamat? lalu nabi saw. berdoa:"

maafkanlah kaum ini kerana mereka tidak mengetahui apa2..para sahabt pada ketika itu yang cinta mereka sgat mendalam pada Baginda saw. tidak sanggup melihat Nabi saw dlm keadaan gigi ditembusi besi,lalu dtang seorang sahabat yang cuba menarik besi dari gigi Nabi saw.

menggunakan giginya sendiri kerana khuatir akn nabi saw sakit ketika menarik besi itu,lalu ditarik dengan gigi sahabt itu sehingga gigi sahabt itu gugur jatuh kerana mencabut besi itu..(itulah adab para sahabt,,,.,

sehinggakan snggup korban untuk tidak snggup menyakiti Nabi saw,kita sebagai umat mmg mustahil nak berbakti kepada baginda saw..., seperti para sahabat terdahulu,..,,tapi mencukupi ia dgan mengikut sunnah Nabi saw..,. tanda cinta Kita kepada nabi kita).


B'untunglah orang2 yg sntiasa mengingati NABI MUHAMMAD SALLALLAHU 'ALAIHIWASSALAM,,...,kerana NABI MUHAMMAD SALLALLAHU 'ALAIHIWASSALAM akn mengingati kita....ALLAHU ALLAH...

ALLAHUMMA JA'ALNA MIN AHLI SYAFAATI SAYYIDINA MUHAMMADIN SALLALLAHU 'ALAIHIWASSALAM ~~ya Allah jadikan kami org2 yg men
dpt syafaat NABI MUHAMMAD SALLALLAHU 'ALAIHIWASSALAM ketika hari kebangkitan (akhirat) ... ALLAHUMMA AMIN...

SOLLU 'ALANNABIYY!!! ^__^

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَرَسُولِكَ النَّبِيِِّ الأُمِّيِّ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسلِّمْ
SMILE ITS SUNNAH... LET'S SMILE WITH ME ^________^^^



Jumaat, 23 September 2011

~ Mencari Yang Maha Satu... ~




Ya Allah...
RahmatMu 
seluas angkasa raya...


KeampunanMu
 mendahului azabMu..



KasihMu
 lebih daripada
 kasih seorang ibu..



Limpahkanlah
 kasih sayangMu 
kepadaKu...



Amiin..




Sabda Rasulullah saw, 

"Cintailah


 Allah kerana
 Dia 
yang memberikan penghidupan


 kepada kita dengan
 pelbagai kenikmatan di dunia


 dan
 cintailah aku
 kerana Allah mencintai aku"


jom tutup aurat !!

jom tutup aurat !!